25 Mei 2008

Sekedar Berkabar

apresiasi sastra,
kembali saya diberi kesempatan oleh teman-teman seniman Bogor untuk membacakan satu puisi dalam acara Puncak Kebangkitan Sastra, yang digelar di Gedung Kemuning Gading ,Bogor.
seperti biasa, saya datang sendiri. bermaksud untuk meliput satu aktivitas langka di Bogor, berkaitan dengan seabad kebangkitan nasional. dalam acara ini turut hadir redaktur oase budaya Jurnal Nasional Arie MP. Tamba, PDS-HB. Jassin Endo Senggono dan dosen fakultas sastra, Universitas Pakuan Bogor Drs. Dadan Suwarna. yang kebetulan dalam acara tersebut, juga digelar
event seminar sastra dan diskusi interaktif dengan mengangkat tema Bangkit Sastra Indonesia, Bangkit Pendidikan Kita. satu kehormatan bagi saya dapat membacakan satu puisi yang amat menghentak.
tapi dalam hati berkata, ironi, ketika sastra mencoba dihadirkan dalam wilayah publik atau umum, respon masyarakat terhadap sastra amatlah minim, entah salah siapa (saya tak ingin menyalahkan) yang penting bagi saya, sastra itu cantik, seperti gadis matahariku ketika ia sibuk mencari tempat pesta kecil yang aku buat.

saya ucapkan terimakasih buat teman-teman komunitas teater Bogor, Kata Sapu, Komunitas Sastra Jalanan dan Ikatan Penyanyi Jalanan, tanpa kalian, barangkali panggung itu tak bisa aku injak.

Buitenzorg

Tidak ada komentar: