aku lupa katakan padamu tentang waktu yang terus mengejarku dan diriku yang lain. awan yang terus masuk dalam kotak mainanku itu bertanya "kapan dia akan datang dengan sekeranjang bunga?".
dan aku hanya diam di sudut ruangan, sambil terus memain-mainkan kata untuk kususun jadi selembar puisi.
lalau tak lupa sekelebat luka menghampiri telingaku dan tertawa, kemudian berbisik "cepat kau jemput dia, kalau tak sekarang kapan lagi,".
dan kembali aku hanya diam sambil terus memutar-mutar kata. di tempat lain ada angin yang mencoba mengusik heningku, seraya berkata "itu adalah wanita mataharimu, cepat tangkap sinarnya sebelum menyentuh tanah,"
dan aku hanya memberi kerdipku.
di tempat terpisah, gadis matahariku terdiam dengan sebuah buku yang sudah satu tahun belum tuntas dibaca. dan lewat nadi aku berdoa, semoga wanita matahariku cepat kembali.
dan kamar ini kembali sunyi, seperti semula.
Buitenzorg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar