kemarin aku bertemu Pram di sudut warung makan
lahap benar dia
aku beranikan diri menyapanya
"kau lapar pram?"
dia terus lahap, sampai benar perut itu buncit
tak juga lupa, aku sempatkan melihat dalam isi tasnya
tak kutemu bumi manusia yang biasa di baca
aku hanya melihat kata "PRIBUMI"
dalam hati resah dengan kata itu
siapa yang dimaksud PRIBUMI
satu tanah air, satu bahasa dan satu bangsa.
Pram tersenyum
lantas berkata, "kau bukan PRIBUMI!"
Buitenzorg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar