07 Juli 2008

Kupu-Kupu Emas

: Astridefie Oktaviani

seperti kupu-kupu emas bermain dengan putik bunga emas
sayang, ada angin genit memburu kupu-kupu emas itu

ada kepak-kepak rindu
yang lupa berkehendak
kupu-kupu emas itu bertanya kepada sang penyair
"kau lihat sehelai bulu emasku yang diterbangkan angin?"
sambil terus berputar-putar di alam imajinasi, sang penyair-pun menjawab
"Tadi ada putik bunga emas yang jatuh di atas puisiku,"

kupu-kupu emas tersenyum,
lalu pergi dengan kepakan yang terhalus
sambil berkata
"jika kau lihat ada sehelai bulu emasku, tolong simpan dan rawatlah. suatu saat akan ada kupu-kupu emas meminta sehelai bulu emas itu padamu"

Buitenzorg

Tidak ada komentar: