24 Februari 2008

Parade Foto
















saya baca satu puisi karya Sutardji Calsum Bachri dengan judul "Berdarah" dihadapan 2.000 siswa SMA dan SMP se-Bogor dalam event Gebyar kesenian di SMAN 7 Bogor. sebagai salah satu tamu undangan yang dituntut menampilkan ekspresinya.
tanpa persiapan dan kesadaran, salah seorang guru seni budaya SMAN 7 menyuruh saya untuk menampilkan kreativitas di atas panggung. ribuan mata tertuju pada ku, ketika aku menyebut nama penulis puisi itu, aku seolah-olah tak percaya ketika tatapan dan kerut wajah yang mereka perlihatkan.
aku sempat bertanya pada salah satu siswa yang hadir, tentang nama Sutardji, tak satupun siswa dapat menjelaskan nama penulis tersebut. apakah ini kesalahan atau sebuah keterputusan.
tanpa berdarah-darah, saya bacakan puisi itu, tepat ketika sampai pada kalimat yang berbunyi
kau kirim anak-anak ke sekolah, kau kirim mereka bertahun-tahun dalam kelas, sampai tumbuh janggutnya, sampai panjang misainya, sampai lebat rambutnya. semua yang hadir memberikan tepuk tangan meriah, aku tak mampu menyangka, apakah SCB bisa dikatakan sukses sebagai penulis, karena mampu menghipnotis penonton dengan kata-kata yang menurut saya sangat sederhana, tapi maknanya mendalam.
ada siswa yang usil bertanya pada saya, kapan kakak mulai baca puisi dan sampai kapan baca puisi.
aku jawab mulai baca puisi sejak mengenal puisi dan akan berhenti menulis ketika aku tak lagi mengenal puisi.

buitenzorg, 240208

Tidak ada komentar: