Sejumlah pekerja seni itu terlibat aktif membahas kegelisahan yang sampai saat ini bergelayut di otak para seniman
Kendala kami, kata Abah Cerry, sapaan akrab Cerry K.S, tak hanya masalah tempat yang selama ini terus dikambing hitamkan. “Kalau masalahnya tempat, sejak dulu kantung-kantung kesenian ini pasti bisa melakukan pementasan setahun lebih dari dua kali. Tapi masalahnya adalah tak adanya keseriusan penggarapan,” tuturnya.
Diakui Abah Cerry, kontinuitas sebuah pementasan harus mendapatkan porsi lebih dari pekerja seni. Tak terlepas juga dari masalah idealisme masing-masing kantung kesenian. “Ketika masalahnya idealisme, kami tak sanggup mengumpulkan teman-teman yang peduli dengan teater di
Menurut Abah Cerry, teater di
Sementara itu, Neno Suhartini S.Sn, pengajar seni budaya MAN 2 Bogor mengaku, sebuah keniscayaan kebudayaan dijadikan sebagai pijakan dalam perspektif membangun daerah dengan menengok dentingan semangat para generasi mudanya. “Tapi saya yakin, dengan pertemuan ini, akan tercetus ide untuk melakukan pementasan dengan progres jelas,” tukasnya.
Geliat anak-anak muda
Cita-cita dan obsesi para pelaku seni budaya
Klimaks geliat seni budaya khususnya teater di
Sekarang, kata Neno, kalau mau jujur, di Bogor banyak menyimpan potensi seni budaya yang dapat digali dan sebagai khasanah cermin budaya Bogor, namun semuanya kembali pada konsistensi seniman dan budayawan selain keseriusan pemerintah kota Bogor untuk mempertahankan ikon-ikon seni budaya yang pernah tumbuh di Bogor.
Kegiatan seni budaya bukan hanya sekedar ceremonial atau life in service semata atau seni hanya digambarkan seperti daun salam, habis dipakai sesudah itu dicampakan begitu saja termasuk para pelaku seni teater atau pertunjukan
Selain itu, lanjut Neno, pekerjaan rumah yang paling besar adalah mendidik penonton teater, jika tak ada upaya ke arah situ niscaya teater menjadi sebuah tontonan yang nikmat ditonton.
Neno berharap banyak pada media yang ada. “Seharusnya media publikasi tersebut bisa menyentuh sampai akar terbawah,” jelasnya, seraya mengatakan, pertemuan ini harus terus dibina dan mendapat perhatian serius, agar cita-cita luhur mampu teraih.
01 April 2008
Bentuk Wadah Teater
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
mas dOni....hahaha...akhirnya ku menemukanmU...jhahaha....
Posting Komentar