29 Januari 2008
Rindu Padamu
dan mungkin hanya tengadah
..aku terus mencarimu
buitenzorg,29 Januari 2008
08 Januari 2008
Mimpi Dari Donny Dhirgantoro
Everytime I see you falling I get down on my knees and pray…I’m waiting for that final moment you say the word that I can’t say. Kalimat pertama dalam novel karya Donny Dhirgantoro yang diambil dari Sebuah lirik lagu Bizarre Love Triangle dari New Order, salah satu grup band dari Inggris mampu menghipnotis setiap pembacanya.
Selama 16 jam sehari, Donny Dhirgantoro menyusun kata demi kata, kalimat demi kalimat hingga membuat susunan paragraf dan cerita yang enak diikuti. Sebuah imajinasi yang sempurna dari ide yang brilian.
Novel terbitan Grasindo ini mampu bersanding dengan novel-novel karya penulis besar seperti Paulo Coelho, Pramudya Ananta Toer dan Eka Kurniawan. Donny terbilang baru dalam pentas sastra di
Dengan gaya penulisan yang mudah dipahami, membuat novel yang pertamakali terbit pada 21 Mei 2005 ini patut menjadi bacaan kawula muda yang menginginkan gaya penulisan yang lain dari pada yang lain.
Dengan penuh semangat, akhirnya Donny berhasil menuntaskan novel 5 cm. Dengan judul yang memiliki seribu arti ini, dia berhasil mengajukan atau meninggalkan pesan cerita yang imajinatif.
06 Januari 2008
Kau Hadir Setelah Sekian Lama
: M. Wauran
Kau hadir setelah lama terpendam
Seperti rindu yang kemarin,
kau hadir tepat di saat semua lenyap
kau seperti bintang yang hanya untuk malam
bahkan kau lebih hebat dari matahari sekalipun.
Tak tahu aku harus berkata apa,
Yang aku tahu, kau tak suka kata-kata
Dan aku juga belum bisa berkata-kata ketika itu.
Apakah benar kau hadir lagi?
Satu pertanyaan untuk satu jawaban
Tapi kau tidak tahu, apa yang sedang aku persiapkan
Jika saja kau berhasil menjawabnya.
Kini kau mulai cantik
Setelah satu minggu di
Tapi aku mulai lupa seperti apa wajah dan kulitmu sekarang
Apa masih seperti dulu?
Batu pualam dan karang cadas lautan.
Buitenzorg, 060108
02 Januari 2008
monolog cinta terlarang
tahukah sejarah pertemuan kita
antara langit dan kesetiaan tiada lagi berwarna
entah langit mulai bercelah atau memang kesetiaan kita seperti langit itu?
kaulah senjaku...
yang temaram ketika tiada lagi hampa yang terlupa
seperti sebongkah meteor menerjang bumi yang kita susun seperti puzzle kehidupan
kaulah mimpiku...
tertelan seperti daging serta hilang dalam lambung yang mulai penuh dengan asam.
kaulah hidupku kelak...
tak ada lagi burung gagak yang menyambar cinta kita
kalau benar kau adalah bagian dari jiwaku yang memiliki getaran lain, maka aku segera menjadikanmu taman impianku.
tapi aku sadar akan hadirnya langit lain.
aku tahu, Tuhan tidak menciptakan satu langit
Tuhan menciptakan langit sesuai dengan jumlah manusia yang ada
tapi aku sadar
kaulah semua yang aku punya
maka jadilah seperti apa yang aku impikan.
Buitenzorg, 020108
01 Januari 2008
Membicarakan seno G.A
(Seno Gumira Adjidarma)
teringat sebuah kalimat dari Sartre tentang cinta dan revolusi. Dikatakan, tanpa cinta manusia tak akan pernah tahu bagaimana rasanya melakukan sebuah revolusi.
seperti itu juga dengan Seno. dia terus berkekspresi dengan tubuh dan materi yang menyertainya. Seno berpikiran bahwa tubuh dan jiwa seperti biola. tersuarakan apabila ada yang menggetarkannya, laiknya sebuah biola ditangan maestro.
sedari dulu kita terlupa akan peran dari tubuh. akan kehadiran jiwa dalam tubuh, sementara kita terlena dengan kehadiran materi di sekitar kita.
adakah yang tahu, seperti apa jiwa dan tubuh ketika ia bersuara?
Buitenzorg,010108