29 Januari 2009

Sajak yang Ditulis dengan Tergesa-gesa

dewadewa sedang dimabuk asmara
kemarin, aku mengintip mereka
memetik sekuntum bunga di langit

dan Tuhan pun tak lupa
menyiapkan sebuah pesta besar
hingga langit bergemuruh
dan matahari sempat mencincin

ketika dewadewa asik memetik bunga
Tuhan menegur sahaja
"bunga itu untuk siapa?"
dewadewa kaget dan sekenanya menjawab
"milik-ku untuknya dan miliknya untuk-ku"

"sepintar apapun kalian menyembunyikan bunga itu, seisi langit pasti tahu. kini kalian tinggal menunggu waktu. menunggu bunga itu layu karena terlalu lama disembunyikan atau mekar di antara bungabunga yang sudah kalian tanam sejak lama," kata Tuhan kepada dewadewa itu.

dewadewa saling pandang
dan ragu

Buitenzorg

Tidak ada komentar: