dewadewa sedang dimabuk asmara
kemarin, aku mengintip mereka
memetik sekuntum bunga di langit
dan Tuhan pun tak lupa
menyiapkan sebuah pesta besar
hingga langit bergemuruh
dan matahari sempat mencincin
ketika dewadewa asik memetik bunga
Tuhan menegur sahaja
"bunga itu untuk siapa?"
dewadewa kaget dan sekenanya menjawab
"milik-ku untuknya dan miliknya untuk-ku"
"sepintar apapun kalian menyembunyikan bunga itu, seisi langit pasti tahu. kini kalian tinggal menunggu waktu. menunggu bunga itu layu karena terlalu lama disembunyikan atau mekar di antara bungabunga yang sudah kalian tanam sejak lama," kata Tuhan kepada dewadewa itu.
dewadewa saling pandang
dan ragu
Buitenzorg
29 Januari 2009
27 Januari 2009
Sadari
: kepada dua orang teman
kita hanya dua keping logam hilang
yang saling tikam, di simpang jalan
Buitenzorg
kita hanya dua keping logam hilang
yang saling tikam, di simpang jalan
Buitenzorg
26 Januari 2009
Haiku, Hujan
di luar hujan sayang
masuklah ke rumah senjaku
minum kopi bersama
dan mendengarkan gemericiknya
Buitenzorg
masuklah ke rumah senjaku
minum kopi bersama
dan mendengarkan gemericiknya
Buitenzorg
13 Januari 2009
Lomba Cipta Puisi 2009
RADAR BALI LITERARY AWARD 2009
Komunitas Sahaja – Radar Bali (Jawa Pos Group)
Tata Tertib dan Kriteria
RADAR BALI LITERARY AWARD 2009
Lomba Cipta Puisi
Lomba ini terbuka bagi para penulis muda se-Indonesia dengan batasan usia antara 17-33 tahun, dilengkapi dengan identitas diri (fotokopi)
Lomba ini tertutup bagi panitia dan keluarga besar Harian Umum Radar Bali (Jawa Pos Group).
Lomba Cipta Puisi ini bersifat perorangan.
Karya puisi yang dilombakan belum pernah dipublikasikan atau diterbitkan dalam bentuk buku atau sejenisnya, serta tidak sedang diikutkan dalam lomba atau dalam kegiatan serupa lainnya.
Karya puisi yang diikutsertakan bukan saduran, terjemahan, plagiat atau pun murni menjiplak dari naskah yang telah ada sebelumnya.
Tema Lomba Cipta Puisi ini adalah “Perubahan, Kemanusiaan, dan Lingkungan”.
Puisi wajib dikirim dengan format Times New Roman, 12 pt, spasi 1,5 serta dikopi rangkap 4 (empat).
Tiap peserta boleh mengirimkan lebih dari satu karya;
Naskah puisi dapat dikirimkan ke Sekretariat Panitia Lomba Cipta Puisi Radar Bali Literary Award 2009, Jalan HOS Cokroaminoto Gg. Katalia 26 Ubung Denpasar-Bali, Telepon: 0361-417153-56, Fax. 0361-417157-58, dan Museum Sidik Jari, Jalan Hayam Wuruk 175, Denpasar-Bali, 80235. Telepon: Devi (085936120898), Anom (085739038324). Email : ciptapuisi_rbla2009@yahoo.com
Batas akhir pengiriman naskah pada 22 Februari 2009
Dewan Juri menetapkan 3 (tiga) Juara Utama, 3 (tiga) Juara Harapan
Pemenang berhak atas hadiah berupa trophy, piagam, dan uang tunai senilai Rp 10.000.000,00. Selain itu, akan ditetapkan Juara Umum yang berhak atas piala Radar Bali Literary Award 2009 dari Gubernur Provinsi Bali.
Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat.
Komunitas Sahaja – Radar Bali (Jawa Pos Group)
Tata Tertib dan Kriteria
RADAR BALI LITERARY AWARD 2009
Lomba Cipta Puisi
Lomba ini terbuka bagi para penulis muda se-Indonesia dengan batasan usia antara 17-33 tahun, dilengkapi dengan identitas diri (fotokopi)
Lomba ini tertutup bagi panitia dan keluarga besar Harian Umum Radar Bali (Jawa Pos Group).
Lomba Cipta Puisi ini bersifat perorangan.
Karya puisi yang dilombakan belum pernah dipublikasikan atau diterbitkan dalam bentuk buku atau sejenisnya, serta tidak sedang diikutkan dalam lomba atau dalam kegiatan serupa lainnya.
Karya puisi yang diikutsertakan bukan saduran, terjemahan, plagiat atau pun murni menjiplak dari naskah yang telah ada sebelumnya.
Tema Lomba Cipta Puisi ini adalah “Perubahan, Kemanusiaan, dan Lingkungan”.
Puisi wajib dikirim dengan format Times New Roman, 12 pt, spasi 1,5 serta dikopi rangkap 4 (empat).
Tiap peserta boleh mengirimkan lebih dari satu karya;
Naskah puisi dapat dikirimkan ke Sekretariat Panitia Lomba Cipta Puisi Radar Bali Literary Award 2009, Jalan HOS Cokroaminoto Gg. Katalia 26 Ubung Denpasar-Bali, Telepon: 0361-417153-56, Fax. 0361-417157-58, dan Museum Sidik Jari, Jalan Hayam Wuruk 175, Denpasar-Bali, 80235. Telepon: Devi (085936120898), Anom (085739038324). Email : ciptapuisi_rbla2009@yahoo.com
Batas akhir pengiriman naskah pada 22 Februari 2009
Dewan Juri menetapkan 3 (tiga) Juara Utama, 3 (tiga) Juara Harapan
Pemenang berhak atas hadiah berupa trophy, piagam, dan uang tunai senilai Rp 10.000.000,00. Selain itu, akan ditetapkan Juara Umum yang berhak atas piala Radar Bali Literary Award 2009 dari Gubernur Provinsi Bali.
Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat.
Lesung Pipit Gadis itu Mirip Kamu
lesung pipit itu
mengingatkan aku akan musim semi
di sepertiganya, pelangi tak sempat memamerkan warnanya
di timur langit, ada gadis menangis mencari ibunya
katamu, kau tak suka lagu rindu yang mendayu-dayu
lihat, ada kupu-kupu bermain dengan angin
saling kejar, saling sembunyi
di pinggir kolam itu,
ada sepasang manusia memadu kasih
lesung pipit gadis itu mirip kamu.
Buitenzorg
mengingatkan aku akan musim semi
di sepertiganya, pelangi tak sempat memamerkan warnanya
di timur langit, ada gadis menangis mencari ibunya
katamu, kau tak suka lagu rindu yang mendayu-dayu
lihat, ada kupu-kupu bermain dengan angin
saling kejar, saling sembunyi
di pinggir kolam itu,
ada sepasang manusia memadu kasih
lesung pipit gadis itu mirip kamu.
Buitenzorg
Untuk Palestina
di Palestina
semua kepala menunduk
tangan terkepal menanti hujan peluru
dan aku, hanya berdoa di depan sebatang lilin yang menyala
di Israel
semua kepala tegak mencuri matahari
tangan terbuka menanti ribuan serdadu membawa kabar gembira
dan aku, duduk lesu di depan televisi menyaksikan itu
di Indonesia
semua rakyat menyeru kirim TNI ke Palestina
berduyun-duyun turun ke jalan menyumpahi agresi Israel
apa dengan makian dan sumpah serapah, Palestina bisa menang?
di Palestina
ribuan anak-anak kehilangan orangtua
di Indonesia
ribuan orangtua kehilangan anaknya
di Israel
ribuan anak-anak dan orangtua berubah jadi tentara
Buitenzorg
semua kepala menunduk
tangan terkepal menanti hujan peluru
dan aku, hanya berdoa di depan sebatang lilin yang menyala
di Israel
semua kepala tegak mencuri matahari
tangan terbuka menanti ribuan serdadu membawa kabar gembira
dan aku, duduk lesu di depan televisi menyaksikan itu
di Indonesia
semua rakyat menyeru kirim TNI ke Palestina
berduyun-duyun turun ke jalan menyumpahi agresi Israel
apa dengan makian dan sumpah serapah, Palestina bisa menang?
di Palestina
ribuan anak-anak kehilangan orangtua
di Indonesia
ribuan orangtua kehilangan anaknya
di Israel
ribuan anak-anak dan orangtua berubah jadi tentara
Buitenzorg
10 Januari 2009
Di Hening Pagiku
di hening pagiku
ada sekawanan hujan memburu risau
dikejarnya hilang cakrawala
dilukisnya langit hingga pelangi
di hening pagiku
tak ada yang lebih resah selain aku
seperti daun jarak menunggu matahari
risau bising,
resah selangit
di hening pagiku
januari berlari
dan aku
duduk rapi
memintal puisi
Buitenzorg
ada sekawanan hujan memburu risau
dikejarnya hilang cakrawala
dilukisnya langit hingga pelangi
di hening pagiku
tak ada yang lebih resah selain aku
seperti daun jarak menunggu matahari
risau bising,
resah selangit
di hening pagiku
januari berlari
dan aku
duduk rapi
memintal puisi
Buitenzorg
09 Januari 2009
Jangan Berkata Jika tak Ingin Diduga
mungkin tak pernah ada maksud di balik kata
tapi tetap saja aku menduga-duga
(IRS)
siapa melukis kata di balik makna
dia yang menanggung derita
saat kata menjadi duga
dan daun jendela belum sempat terbuka
risau angin tak juga bermakna
tuhan selalu menyembunyikan makna di balik kata
pun untuk diduga
tapi menduga merupakan kata dalam bentuk lain
dan kata adalah duga itu sendiri
mungkin tak pernah ada maksud di balik duga
tapi tetap saja aku berkata
jangan pernah berkata
jika tak ingin menduga
serperti sehelai bulu merpati
yang diterbangkan angin
dan kemudian menjadi rindu
Buitenzorg
tapi tetap saja aku menduga-duga
(IRS)
siapa melukis kata di balik makna
dia yang menanggung derita
saat kata menjadi duga
dan daun jendela belum sempat terbuka
risau angin tak juga bermakna
tuhan selalu menyembunyikan makna di balik kata
pun untuk diduga
tapi menduga merupakan kata dalam bentuk lain
dan kata adalah duga itu sendiri
mungkin tak pernah ada maksud di balik duga
tapi tetap saja aku berkata
jangan pernah berkata
jika tak ingin menduga
serperti sehelai bulu merpati
yang diterbangkan angin
dan kemudian menjadi rindu
Buitenzorg
Kepada Kalian
mencintaimu, mencintainya, mencintai kalian
membencimu, membencinya, membenci kalian
merindumu, merindunya, merindu kalian
mengingatmu, mengingatnya, mengingat kalian
kalian tahu?
Buitenzorg
membencimu, membencinya, membenci kalian
merindumu, merindunya, merindu kalian
mengingatmu, mengingatnya, mengingat kalian
kalian tahu?
Buitenzorg
07 Januari 2009
Sayang, Ini Bulan Siapa?
: Kepada Sepasang Kekasih
lilin-lilin belum juga padam
ketika pesta telah usai, malam itu.
ada sepasang kekasih
duduk membicarakan bulan, malam itu
"itu bulan apa?" kata si perempuan
"itu bulan sabit" jawab si lelaki
awan berderak menghilangkan sabitnya.
sejumput, si perempuan bertanya
"kalau itu bulan apa?" sambil menunjuk bulan yang lain.
"itu bulan separuh," jawab si lelaki dengan tenang sambil menyeruput angan
sepasang kekasih makin asik membicarakan bulan
tiba-tiba sekelompok burung-burung putih menutupi pandangan si perempuan
"cintaku, kemana perginya bulan itu?" ucapnya sambil bingung mencari kemana sang bulan pergi.
"bulan tak bisa lepas dari pandangan kita," jawab si lelaki mencoba menenangkan kekasihnya.
sejam kemudian, bulan sempurna
burung putih hilang pandang
ilalang lelah bergoyang
"cintaku, aku telat bulan,"
sambil berlari kencang, dia berteriak
"itu bukan bulan dariku,"
Buitenzorg
lilin-lilin belum juga padam
ketika pesta telah usai, malam itu.
ada sepasang kekasih
duduk membicarakan bulan, malam itu
"itu bulan apa?" kata si perempuan
"itu bulan sabit" jawab si lelaki
awan berderak menghilangkan sabitnya.
sejumput, si perempuan bertanya
"kalau itu bulan apa?" sambil menunjuk bulan yang lain.
"itu bulan separuh," jawab si lelaki dengan tenang sambil menyeruput angan
sepasang kekasih makin asik membicarakan bulan
tiba-tiba sekelompok burung-burung putih menutupi pandangan si perempuan
"cintaku, kemana perginya bulan itu?" ucapnya sambil bingung mencari kemana sang bulan pergi.
"bulan tak bisa lepas dari pandangan kita," jawab si lelaki mencoba menenangkan kekasihnya.
sejam kemudian, bulan sempurna
burung putih hilang pandang
ilalang lelah bergoyang
"cintaku, aku telat bulan,"
sambil berlari kencang, dia berteriak
"itu bukan bulan dariku,"
Buitenzorg
02 Januari 2009
Aku Ingat Pergantian Itu
petasan telah habis suara
terompet lelah di mulut anak-anak
jutaan manusia yang memadat, malam itu
tak lagi ingat tahun dan kapan akan kembali
Buitenzorg
terompet lelah di mulut anak-anak
jutaan manusia yang memadat, malam itu
tak lagi ingat tahun dan kapan akan kembali
Buitenzorg
Langganan:
Postingan (Atom)