30 Juli 2008

Saya Melihat Seakan Tak Ada Apa-apa di Matahari (Soneta 130)

By: William Shakespeare

saya melihat seakan tak ada apa-apa di matahari
bagai karang yang lebih merah dari bibir wanita.
ketika salju berwarna putih, mengapa dada ini menagih?
sedangkan nanah tumbuh subur di kepala.

di Damasked, saya mempunyai sepasang mawar, merah dan putih
tetapi tak seindah yang terlukis di pipi manis seorang gadis
dan saya lebih senang ketika mencium aroma rembulan di sana
berbeda dengan nafas nyonya besar, yang selalu busuk
oleh karena itu, saya mencintainya dan mendengarkan apa yang dia bicarakan.

lebih baik, saya mengenakan topi serta mendendangkan lagu-lagu cinta
sebab, itu lebih sunyi dan memuaskan.
dan tak sekalipun saya melihat bidadari pergi darinya

nyonya tua itu mendedahkan tapaknya di jalan-jalan menuju surga
saya berfikir, cinta itu hadir apa adanya, tanpa bisa diperbandingkan.

28 Juli 2008

Aku Bukan Milikmu

By: Sara Teasdale

aku bukan milikmu, hilang karenamu.
aku tak hilang, walaupun tak pernah ada.
hilang bagai lilin yang menyala di tengah hari
hilang bagai kepingan salju di laut.

kamu mencintaiku, dan aku menemukan-mu masih indah,
seperti roh yang mampu mengeluarkan pendar-pendar cahaya.
keberadaanku, lindap terlalu lama
bagai pijar hilang di antara cahaya.

oh… terlalu tinggi aku mencintaimu
menaruh dalam-dalam lubuk hatiku
yang menjadikanku tuli dan buta
menyapu prahara dari cinta-mu
meruncing di angin kesibukan.

26 Juli 2008

Senja di Sebelas Tahun Pernikahan

: HAH

telah aku bentangkan senja
di hamparan rumahmu
di mana ada sudut yang memagut rindu

pernah kau berkata, singgahlah!
dengan mesra dan sedikit gelengan kepala, aku jawab
'aku tak mau singgah, sebelum rumahku ada taman yang langsung menghadap cakrawala'

dengan dua malaikat kecil
dan seorang wanita pencatat setiap gerak lakumu
lengkap sudah semuanya.

kini, kau hanya punya satu tugas
menyelesaikan sajak terindah tanpa kau darah,

Buitenzorg

23 Juli 2008

Mimpi

by : William Blake

banyak sekali mimpi yang saya lakukan di atas peraduan,
di mana ada perjumpaan dengan malaikat yang mulai kehilangan jalannya,
serta nyanyian-nyanyian di atas rumput.

susah, kebuasan, sedih, kegelapan, kekacauan dan lebih banyak lagi percikan kekusutan,
semua telah menjadi pecahan.
saya mendengar apa yang dia katakan:

“Oh anak-anak, saya melakukan apa yang mereka teriakkan, mendengar apa yang mereka keluhkan tentang orangtua mereka,” sekarang, mereka menerawang satu negeri asing, sekarang mereka menangis untuk saya, sekembalinya dari perpisahan.

saya meneteskan airmata karena merasa kasihan. tetapi saya melihat badai besar mendekati mereka dan bertanya, penjaga malam, apa yang kau ratapi?,

kepulan asap dan sebait cahaya mengandaskan mimpinya, saat kumbang pergi dari hadapannya. Sekarang dia mengikuti derumannya yang menyisakan sedikit pengembaraan

“ini rumahmu pengembara malam,”

ini karya William Blake yang berjudul asli A dream, dan dengan lancang serta penuh kenekatan, saya mencoba mengalih bahasakannya dalam bahasa Indonesia. meski saya akui kemampuan berbahasa Inggris saya masih kacau balau. semoga ini menjadi satu awal bagi saya untuk terus belajar menguasai Bahasa Inggris.

Buitenzorg

21 Juli 2008

Halimun

ada yang kulupa dari senyum manismu, indah
satu guratan sajak, luka
teramat luka, perih
dan itu mungkin bagian dari, sunyi
halimun mulai berembun, pagi
dan aku tetap lupa, rindu

Buitenzorg

20 Juli 2008

Anak-Anak Waktu

dengar desau angin, sore itu
ada anak-anak debu berlarian bersama anak senja
mereka berebutan, saling kejar dan menangkap anak kupu-kupu

anak kupu-kupu masih terlalu lincah untuk ditangkap anak debu dan anak senja
anak kupu-kupu bersembunyi di balik daun jati
anak debu mencari di sela-sela angin, tak ketemu
anak senja menelusup di antara cakrawala, lindap

di antara daun jati itu, anak kupu-kupu bertemu anak jati
yang telah sekian waktu hanya berdiam.
"aku juga ingin bercanda seperti kalian,"

Buitenzorg

14 Juli 2008

Mampukah Sajakku Menapak Sajakmu















: HAH

1/
kau terus menapak sajak tanpa berlagak seperti gagak yang gagal berkoak

2/
malam itu, kau selipkan kalimat dalam saku imajiku
"yang penting cara ucap"
dan setelah itu, hanya Rolling Stones

3/
aku yang lupa membawa celanadalammu
terus berayun, antara burung dan ragu
katamu, puisi tak mati
katamu, puisi itu suci
lewat kata kau selipkan makna
lewat sapa, kau ajarkan bicara
"Semoga setelah ini, sajakmu mampu mewakili bibirmu,"

{Bogor, malam hari. ketika aku (kiri) dan Hasan Aspahani (kanan) mendiskusikan eksistensi atas sajak}

Buitenzorg

Puisiku Lapar

puisiku lapar
dia meraung, dia menggaung
di antara kata, di antara harta
dia lapar dan benar-benar lapar
tolong beri dia secuil kata
biar disusun menjadi barisan kalimat
beri juga dia bir
biar mabuk di antara bibir
puisiku lapar
dia mencari, dia menari
di antara titian tali, di antara dua hati
puisiku terus lapar
dia amat lapar
dan mungkin terus lapar

Buitenzorg

12 Juli 2008

Lebih Baik Dulu

dan aku akan berhenti mengejar gadis matahariku
sebab, di gugusan paling ujung
rambutnya tak lagi tergerai

Buitenzorg

08 Juli 2008

Daun-pun Berguguran

daun-daun berguguran di tepian waktu
mengantarkan rindu di sebait langit
purnama di tengah lengah
lupa mengabarkan pagi

sore itu,
ada awan merah mengarah marah
di ujung mata
ada gagak putih hendak menegak tegak
dan kau lupa
ada secebis luka di antara titian pagi

Buitenzorg

07 Juli 2008

Di Taman Surga

bibir senja
mencium bibir waktu
ada seorang bocah bermain di taman surga
dia terus bermain dengan riangnya, sayang
ketika hari mulai malam
ada malaikat langit berkata
"surga ini mau tutup, pulanglah, besok kembali lagi"
kemudian malaikat langit memberikan setangkai bunga
bocah itu pergi sambil berkata
"besok, bolehkah aku ke surga dengan teman dan keluargaku"

Buitenzorg

Kupu-Kupu Emas

: Astridefie Oktaviani

seperti kupu-kupu emas bermain dengan putik bunga emas
sayang, ada angin genit memburu kupu-kupu emas itu

ada kepak-kepak rindu
yang lupa berkehendak
kupu-kupu emas itu bertanya kepada sang penyair
"kau lihat sehelai bulu emasku yang diterbangkan angin?"
sambil terus berputar-putar di alam imajinasi, sang penyair-pun menjawab
"Tadi ada putik bunga emas yang jatuh di atas puisiku,"

kupu-kupu emas tersenyum,
lalu pergi dengan kepakan yang terhalus
sambil berkata
"jika kau lihat ada sehelai bulu emasku, tolong simpan dan rawatlah. suatu saat akan ada kupu-kupu emas meminta sehelai bulu emas itu padamu"

Buitenzorg

06 Juli 2008

Hai?

E. Supriatna

ku lihat lelaki muda
gontai di antara malam.
lalu, malu-malu menyapaku
HAI!

kemudian terdengar derak
suara bambu-bambu di tengah kota
malu-malu, lalu bertanya padaku
APA KABAR?

sinar bulan lindap
terdengar kepak kunang-kunang
lalu, malu-malu bertanya padaku
OH YA?

kepak-kepak kunang pun
hanya ilusi
dan wanita yang sedari tadi duduk di sebelahnya mengajak-ku
MARI DUDUK SINI,

lelaki muda itu tersenyum padaku
sambil menawarkan segelas bir
"Kau tampak lelah, mari minum bersama"

Buitenzorg

Terjebak

diriku selalu terjebak antara lalu dan kini
seperti angsa putih yang terbang ke barat
lalu singgah di suatu tempat

Buitenzorg

Sayang Ada Serangga Lain

gadis itu selalu memandangiku, sayang
aku belum sempat sebutkan namaku.
di tepian waktu
ada kupu-kupu emas
berkejaran bersama angin
putik daun melambai-lambai hendak menyapa kupu-kupu emas
sayang ada serangga lain yang jahat pada putik bunga,
diseruput itu sari bunga, dan ditinggalkan begitu saja, sayang
dan mungkin hanya sayang.
kupu-kupu emas kembali terbang di tepian waktu
berkejaran bersama angin.

Buitenzorg

01 Juli 2008

Haiku, Bulan, Rindu

seperti bulan
seperti itu juga rindu
semua berbisik
"kau seperti katak melompat dalam kolam kemudian terdengar kecipak"

Buitenzorg